Rekor Tertinggi, Tahun Ini Bitcoin Mencapai Rp 60 Juta
Gambar: themerkle.com |
Salah satu mata uang virtual, Bitcoin pada tahun ini mencetak rekor tertinggi. Harga sekeping Bitcoin per September 2017 tembus US$ 4.909 atau sekitar Rp 64,7 juta (kurs Rp 13.200).
di awal tahun 2017 harga sekeping Bitcoin hanya 10 Juta, nilai Bitcoin kini sudah naik sekitar enam kali lipat dari awal tahun ini, kenaikan nilai Bitcoin diperkirakan mencapai 411,3%
kenaikan ini merupakan imbas permintaan pengguna asal Jepang yang melonjak cukup banyak. Menurut laporan CoinDesk, nilai ini naik sekitar 7 persen dari penjualan sebelumnya.
Meski melonjak cukup pesat, dalam komunitas Bitcoin sebenarnya telah terjadi "perdebatan skala". Hal itu terjadi karena terjadi transaksi blacklog (transaksi yang belum terkonfirmasi) dalam jumlah besar di Blockchain, teknologi dasar Bitcoin setara buku besar yang berisi semua transaksi finansial.
Sebenarnya, apa itu Bitcoin?
Mengutip bitcoin.co.id, Bitcoin adalah mata uang virtual yang dikembangkan pada 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki nama samaran Satoshi Nakamoto.
Karena disebut mata uang, Bitcoin sebenarnya sama dengan rupiah, dolar atau mata uang lain. Bedanya, jika mata uang tersebut memiliki bentuk fisik di dunia nyata, Bitcoin hanya tersedia di dunia maya atau digital.
Bitcoin memiliki fitur transfer instan secara peer to peer ini artinya Bitcoin berjalan sendiri, tidak memiliki server pusat seperti perbankan saat ini. Jadi pengguna Bitcoin akan masuk ke dalam server yang sudah dibagi-bagi dan pengguna bisa terhubung ke dalam jaringan Bitcoin.
Namun, seperti transaksi pengiriman pada bank konvensional, transaksi pengiriman tidak dapat dibatalkan.
Bitcoin memiliki transaksi bersifat pseudonymous atau nama samaran. Jadi dari seluruh transaksi yang pernah dilakukan hingga saldo orang lain bisa kita lihat. Hanya saja kita tidak tahu siapa pemilik alamat itu jika pemilik tidak memberitahukannya.
Setiap pengguna memiliki kuasa untuk memunculkan atau menyembunyikan identitas pribadi mereka. Meskipun tersembunyi, namun seluruh transaksi tetap tercatat dan terpantau oleh publik yang juga pengguna Bitcoin.
Mata uang digital ini memiliki basis data yang tidak diawasi oleh satu pihak dan sangat terbuka untuk umum. Jadi kemungkinan pemalsuan transaksi sangat kecil. Jika ada oknum yang ingin memalsukan data transaksi maka mereka harus meretas jutaan server di saat yang bersamaan.
Suplai atau ketersediaan Bitcoin dibatasi hanya 21 juta keping di seluruh dunia. Penciptaan Bitcoin terus berkurang setiap 4 tahun sekali, menyerupai sistem ekonomi berdasarkan deflasi dan dengan makin terbatasnya jumlah, maka harga akan semakin naik.
susah banget gan kalo ngumpulin bitcoin, ribet pula
BalasHapusmemang begitu gan, awalnya susah tapi kalau udah hasil, ketagihan
Hapus